Peretas (Inggris: hacker) adalah orang yang
mempelajari, menganalisa, memodifikasi, menerobos masuk ke dalam komputer dan
jaringan komputer, baik untuk keuntungan atau dimotivasi oleh tantangan. Pada Umumnya masyarakat mengenal
istilah hacker ini banyak
tersalahgunakan atau rancu dengan istilah Cracker.
Khususnya ketika pembahasan mengarah kepada kejahatan. Dimana istilah untuk
penjahat yang mereka maksud sebenarnya adalah cracker.
Karakter hacker itu sendiri dibagi menjadi dua, mereka ini lebih condong mengarah kepada sifat cracker. Kedua karakter tersebut adalah: Dark-side Hacker dan Malicious Hacker. Hacker lebih mengacu pada seseorang yang punya minat besar untuk mempelajari sistem komputer secara detail dan bagaimana meningkatkan kapabilitasnya. Besarnya minat yang dimiliki seorang hacker dapat mendorongnya untuk memiliki kemampuan penguasaan sistem yang diatas rata-rata kebanyakan pengguna. Jadi, hacker sebenarnya memiliki konotasi yang netral. Tahapan yang dilalui oleh mereka yang menjadi hacker.
Karakter hacker itu sendiri dibagi menjadi dua, mereka ini lebih condong mengarah kepada sifat cracker. Kedua karakter tersebut adalah: Dark-side Hacker dan Malicious Hacker. Hacker lebih mengacu pada seseorang yang punya minat besar untuk mempelajari sistem komputer secara detail dan bagaimana meningkatkan kapabilitasnya. Besarnya minat yang dimiliki seorang hacker dapat mendorongnya untuk memiliki kemampuan penguasaan sistem yang diatas rata-rata kebanyakan pengguna. Jadi, hacker sebenarnya memiliki konotasi yang netral. Tahapan yang dilalui oleh mereka yang menjadi hacker.
Terminologi hacker muncul pada awal tahun 1960-an
diantara para anggota organisasi mahasiswa Tech Model Railroad Club di
Laboratorium Kecerdasan Artifisial Massachusetts Institute of Technology (MIT).
Kelompok mahasiswa tersebut merupakan salah satu perintis perkembangan
teknologi komputer dan mereka berkutat dengan sejumlah komputer mainframe. Kata
hacker pertama kalinya muncul dengan
arti positif untuk menyebut seorang anggota yang memiliki keahlian dalam bidang
komputer dan mampu membuat program komputer yang lebih baik ketimbang yang
telah dirancang bersama. Kemudian pada tahun 1983, istilah hacker berubah menjadi negatif. Pasalnya, pada tahun tersebut untuk
pertama kalinya FBI menangkap kelompok kriminal komputer The 414s yang berbasis
di Milwaukee AS. 414 merupakan kode area lokal mereka. Kelompok yang kemudian
disebut hacker tersebut dinyatakan
bersalah atas pembobolan 60 buah komputer, dari komputer milik Pusat Kanker
Memorial Sloan-Kettering hingga komputer milik Laboratorium Nasional Los
Alamos. Satu dari pelaku tersebut mendapatkan kekebalan karena testimonialnya,
sedangkan 5 pelaku lainnya mendapatkan hukuman masa percobaan.
Kemudian pada
perkembangan selanjutnya muncul kelompok lain yang menyebut-nyebut diri hacker, padahal bukan. Mereka ini
(terutama para pria dewasa) yang mendapat kepuasan lewat membobol komputer dan mengakali
telepon (phreaking). Para hacker
mengadakan pertemuan setiap setahun sekali yaitu diadakan setiap pertengahan
bulan Juli di Las Vegas. Ajang pertemuan hacker
terbesar di dunia tersebut dinamakan Def Con. Acara Def Con tersebut lebih
kepada ajang pertukaran informasi dan teknologi yang berkaitan dengan aktivitas
hacking. Hacker
memiliki konotasi negatif karena kesalahpahaman masyarakat akan perbedaan
istilah tentang hacker dan cracker. Banyak orang memahami bahwa hackerlah yang mengakibatkan kerugian
pihak tertentu seperti mengubah tampilan suatu situs web (defacing),
menyisipkan kode-kode virus dsb. Padahal, mereka adalah cracker. crackerlah
menggunakan celah-celah keamanan yang belum diperbaiki oleh pembuat perangkat
lunak (bug) untuk menyusup dan merusak suatu sistem. Atas alasan ini biasanya
para hacker dipahami dibagi menjadi 2
golongan White Hat Hackers, yakni hacker yang sebenarnya dan cracker yang sering disebut dengan
istilah Black Hat Hackers.
KASUS -KASUS KEAMANAN KOMPUTER
Kita sering menjumpai kasus-kasus
hacking diluar negeri dengan begitu hebatnya, mulai dari pencurian data hingga
pengrusakan pada perangkat seperti Game Console hingga handphone. Di Indonesia
sendiri kasus hacking sudah cukup banyak, masih terlintas di ingatan kita ketika
Deni Firmansyah, seorang konsultan Teknologi Informasi di Jakarta berhasil
membobol situs milik Komilisi Pemilihan Umum yang saat itu sedang melakukan
tabulasi nasional secara online. Deni berhasil mengganti nama-nama partai
peserta pemilu dengan nama unik seperti Partai Jambu, Partai Kolor Ijo dan yang
lainnya dengan menggunakan SQLinjection.
Kasus pembobolan situs Kepolisian Republik Indonesia beberapa waktu yang
lalu juga bahkan masih hangat diingatan kita, seseorang berhasil mendeface atau
mempermak beberapa halaman di situs utama POLRI dengan pesan yang mengatas
namakan agama tertentu. Hal tersebut tidak hanya dilakukan kepada POLRI saja
melainkan kepada situs LEMHAMNAS dan juga Pertamina.
HACKER DAN TINGKATANNYA
Hacker
adalah sebutan untuk mereka yang memberikan sumbangan yang bermanfaat kepada
jaringan komputer, membuat program kecil dan membagikannya dengan orang-orang
di Internet. Sebagai contoh : digigumi (Grup Digital) adalah sebuah kelompok
yang mengkhususkan diri bergerak dalam bidang game dan komputer. Digigumi ini
menggunakan teknik teknik hexadecimal untuk mengubah teks yang terdapat di
dalam game. Contohnya, game Chrono Trigger berbahasa Inggris dapat diubah
menjadi bahasa Indonesia. Oleh karena itu, status Digigumi adalah hacker, namun
bukan sebagai perusak. Hacker disini artinya, mencari, mempelajari dan mengubah
sesuatu untuk keperluan hobi dan pengembangan dengan mengikuti legalitas yang
telah ditentukan oleh developer game. Para hacker biasanya melakukan
penyusupan-penyusupan dengan maksud memuaskan pengetahuan dan teknik. Rata –
rata perusahaan yang bergerak di dunia jaringan global (internet) juga memiliki
hacker. Tugasnya yaitu untuk menjaga jaringan dari kemungkinan perusakan pihak
luar “cracker”, menguji jaringan dari kemungkinan lobang yang menjadi peluang
para cracker mengobrak – abrik jaringannya, sebagai contoh : perusahaan
asuransi dan auditing “Price Waterhouse”. Ia memiliki team hacker yang disebut
dengan Tiger Team. Mereka bekerja untuk menguji sistem sekuriti client mereka.
·
Hirarki/Tingkatan
Hacker
1. Elite
Ciri-ciri:
mengerti sistem operasi luar dalam, sanggup mengkonfigurasi & menyambungkan
jaringan secara global, melakukan pemrograman setiap harinya, effisien &
terampil, menggunakan pengetahuannya dengan tepat, tidak menghancurkan
data-data, dan selalu mengikuti aturan yg ada. Tingkat elite ini sering disebut
sebagai "suhu".
2. Semi
elite
ciri-ciri:
lebih muda dari golongan elite, mempunyai kemampuan & pengetahuan luas
tentang komputer, mengerti tentang sistem operasi, kemampuan programnya cukup
untuk mengubah program eksploit.
3.
Developed Kiddie
ciri-ciri:
umumnya masih muda(ABG) dan masih sekolah, mereka membaca tentang metode
hacking dan caranya di berbagai kesempatan, umumnya masih menggunakan Grafik
User Interface (GUI) dan baru belajar basic dari INIX tanpa mampu menemukan
lubang kelemahan baru di sistem operasi.
4. Script
Kiddie
ciri-ciri:
seperti developed kiddie dan juga Lamers, mereka hanya mempunyai pengetahuan
tekhnis networking yg sangat minimal, tidak lepas dari GUI, hacking menggunakan
trojan untuk menakuti & menyusahkan hidup sebagian pengguna internet.
5. Lamer
ciri-ciri:
tidak mempunyai pengalaman & pengetahuan tapi ingin menjadi hacker sehingga
lamer sering disebut sebagai 'wanna-be' hacker, penggunaan komputer mereka
terutama untuk main game, IRC, tukar menukar software pirate, mencuri kartu
kredit, melakukan hacking dengan menggunakan menggunakan software trojan, nuke
& DOS, suka menyombongkan diri melalui IRC channel, dsb. Karena
kekurangannya untuk mencapai elite, dalam perkembangannya mereka hanya akan
sampai level developed kiddie atau script kiddie saja.
KODE ETIK HACKER
Hacker juga memiliki kode etik yang pada mulanya diformulasikan dalam buku karya Steven Levu berjudul Hackers: Heroes of The Computer Revolution, pada tahun 1984
Kode Etik Seorang Hacker yaitu : Mampu mengakses computer tak terbatas dan totalitas
- Semua informasi haruslah FREE
- Tidak percata pada otoritas atau memperluas desentralisasi
- Tidak memakai identitas palsu
- Mampu membuat seni keindahan dalam komputer
- Komputer dapat mengubah hidup menjadi lebih baik
- Pekerjaan dilakukan semata – mata untuk kebenaran informasi yang harus disebarluaskan
- Memegang teguh komitmen tidak membela dominasi ekonomi industri software tertentu
- Hacking adalah senjata mayoritas dalam perang melawan pelanggaran batas teknologi komputer
- Hacking maupun Phreaking adalah satu – satunya jalan lain untuk menyebarkan informasi pada massa agar tak gagap dalam komputer
·
0 comments:
Post a Comment