PENGGUNAAN
KOMPUTER
DALAM
DUNIA PENDIDIKAN
Oleh:
AHMAD YUSUF MUTTAQIN
1. 1. Pendahuluan
Teknologi
komputer merupakan konsep yang sangat luas, kompleks dan komprehensip serta
memberikan kekuatan baru dalam meningkatkan kemampuan peseta didik.Komputer
suatu perkembangan teknologi yang memungkinkan untuk memperoleh informasi yang
banyak dan cepat serta mudah dari berbagai belahan dunia. Karena itu diperlukan
kemampuan cara mendapatkan, memilih dan mengelola produk teknologi informasi
secara mudah diterapkan pada peserta didik.
Melihat
substansi pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang baru
ditetapkan dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan saat ini di butuhkan
sarana komputer yang memadai dan bermutu. Sarana pendidikan sebagai salah satu
komponen yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Karena dengan sarana
pendidikan yang lengkap dan bermutu kualitas pembelajaran akan semakin baik,
dan motivasi belajar siswa akan meningkat. Hal itu akan berakibat meningkatnya
daya serap yang pada akhirnya akan berpengaruh pada peningkatan mutu pendidikan
2.
Hubungan
penggunaan komputer dalam dunia pendidikan dengan
etika dan Sosial dalam masyarakat
Dalam dunia pendidikan
dan pembelajaran, dengan hadirnya komputer di meja belajar anak dapat
menjadikan minat belajar anak menurun jika anak ini tidak ada kontrol atau
dibiarkan saja anak bisa menggunakan program komputer yang justru tidak
mendidik, bahkan membuat anak malas dan kecanduan sehingga enggan belajar,
sebaliknya komputer dapat juga memberikan rangsangan positif dalam meningkatkan
motivasi belajar anak, tentunya ini dituntut peran guru atau orang tua dalam
mengontrol anak menggunakan komputer. Tetapi tidak hanya kontrol dari guru atau
orang tua saja yang dapat menjadikan anak memiliki motivasi belajar yang
tinggi, dibutuhkan pula pengembanagan program-program komputer yang telah
didesain khusus untuk dapat digunakan dalam pembelajaran dengan berbantuan
komputer.
Penggunaan
komputer dalam pendidikan dan pembelajaran sah-sah saja. Komputer dapat
dijadikan seperti kertas, pensil, buku, video dan lain sebagainya. Dalam
beberapa mata pelajaran tertentu komputer dapat membantu belajar menjadi lebih
efektif. Komputer dapat berperan besar dalam pembelajaran jika digunakan secara
semestinya. Komputer dapat membantu pendidik dalam memudahkan pembelajaran,
bahkan dapat memotivasi dan mengakselerasi belajar siswa. Tapi komputer dapat
juga menjadikan pendidik seperti robot dan sangat mekanis, serta menjadikan
siswa seperti makhluk asing yang kurang memiliki skill sosial. Ada
beberapa faktor yang menjadikan seseorang menjadi manusia mekanis karena
teknologi komputer dalam dunia pendidikan dan pembelajaran;
a.
Komputer cenderung mengisolasi
Pembelajaran melalui perantara mesin
(komputer, video, TV, disket dan sebagainya) dapat memudahkan pengetahuan
kognitifbagi peserta didik.Tetapipembelajaran melalui mesin ternyata telah
mengisolasi peserta didik atau pendidik secara sosial, karena seseorang hanya
beriteraksi dengan mesin yang jelas-jelas mesin tidak memiliki perasaan.
Kebanyakan berinteraksi atau menggunakan peranta mesin menyebabkan menurunnya sosial
skill yang dimiliki seseorang
b.
Komputer cendrung membuat orang
fasif secara fisik
Penyusunan program pembelajaran
berdasar teknologi cendrung masih mengangap pembelajaran bersifat verbal,
linear, rasionalistis, dan hanya merupakan kerja otak.Dengan tidak mengajak
orang terlibat secara fisik pembelajaran berbasis komputer hanya memanfatkan
sebagaian dari kecerdasan manusia.
c.
Komputer hanya cocok dengan satu
gaya belajar
Pembelajaran dengan berbantuan
komputer ini hanya cocok untuk satu gaya belajar saja, karena memang
pembelajaran dengan bantuan komputer merupakan pembelajaran yang pembuatannya
diprogram.
d.
Komputer cenderung berdasar media
dan bukan berdasar pengalaman.
Pembelajaran dengan berbantuan komputerbiasanya
diprogram tidak berdasar pada penelitian atau pengalaman lapangan, karena
pembelajaran dengan bantuan komputer dirancang untuk kebutuhan media dan
market.
Prof. Dr. Andi Hakim Nasution, menyatakan komputer itu
ibaratnya pisau, kalau anak tidak dibekali pengetahuan akan fungsi dan
pemakaian yang semestinya, dikhawatirkan pisau itu malah akan melukainya.
Orangtua pun perlu memahami betul fungsi dan dampaknya agar anak memperoleh
manfaat sebesar-besarnya dan kerugian yang sekecil-kecilnya. Masuknya komputer
dalam proses belajar, menurut Andi Hakim, melahirkan suasana yang menyenangkan
karena peserta didik dapat mengendalikan kecepatan belajar sesuai dengan
kemampuannya. Lalu gambar dan suara yang muncul membuat anak tidak cepat bosan,
sebaliknya justru merangsang untuk mengetahui lebih jauh lagi. Dengan desain
program pembelajaran yang menarik diharapkan siswa menjadi tekun, sehingga diharapkan
menjadi lebih unggul di bidangnya, lebih cerdas, lebih kreatif, dan lebih mampu
melihat persoalan dari segi lain, kini dan masa datang.
Suasana menyenangkan seperti ini jarang dinikmati anak
ketika berhadapan dengan orangtua, maupun guru dalam belajar. Mengapa? Selain
bisa jadi karena cara mengajarnya tidak menarik. “Dengan (program) komputer,
anak merasa bebas dari amarah dan tekanan.
Kalau anak berbuat salah, bahkan sampai seribu kali
pun komputer tidak akan pernah marah dan melotot yang bisa meruntuhkan rasa
kepercayaan dan harga diri si anak. Komputer biasanya malah memberi umpan balik
sehingga anak tahu kesalahannya, dan bisa belajar dari kesalahan itu. Dengan
demikian anak tidak segan mencoba-coba karena tidak takut berbuat salah.
Perangkat komputer sebenarnya netral. Artinya,
munculnya pengaruh baik atau buruk akan tergantung pada si pemakai. Misalnya,
akan kurang baik jika anak sering berlama-lama di depan komputer. Kalau ini
yang terjadi, perkembangan gerak motorik kasar si anak, menjadi terbatas.
Sebab, waktu yang seharusnya dipakai untuk melakukan kegiatan fisik lainnya,
banyak dihabiskan di depan komputer.
Selain dari itu, kemampuannya bersosialisasi bisa
terganggu. Akibatnya, nilai-nilai moral, kecintaan pada sesama makhluk hidup,
ataupun kepedulian sosial, tak dapat dipelajari di sana. Untuk hal-hal seperti
itu peran orang tua, guru atau teman sebaya sangatlah dibutuhkan agar
keseimbangan kecerdasan tetap terjaga. Untuk itu perlu didesain pembelajaran
berbantuan komputer yang melibatkan juga interaksi sosial.
3.
Pemanfaatan perangkat
lunak
Guru
sebagai ujung tombak pendidikan diharuskan mampu menggunakan teknologi komputer
dalam sistem pengajaranya. sebagai awalan bagi kita yang masih bingung memulai
dari mana pembelajaran aplikasi perangkat lunak. aplikasi yang dapat kita
gunakan dalam sistem pendidikan secara umum ada 2 macam, yaitu aplikasi administrasi
pendidikan dan aplikasi untuk proses pembelajaran.
Aplikasi
untuk administrasi pendidikan contohnya untuk surat menyurat, registrasi, penjadwalan,
pengarsipan dan pengolahan nilai. sedangkan aplikasi untuk proses pembelajaran
antara lain penyusunan materi ajar, alat bantu proses pembelajaran,
pemodelan/simulasi dll.
Perangkat
lunak dalam sistem pendidikan dapat kita kategorikan ke dalam 3 level:
1.
Level pertama, memanfaatkan program generic. Pada level pertama ini biasanya
digunakan untuk proses adminisitrasi biasa seperti pengetikan, input nilai dll.
contoh aplikasinya seperti Microsoft Office, OpenOffice.org dll.
2.
Level kedua, memanfaatkan paket perangkat lunak khusus yang dirancang khusus
untuk sistem pengelolaan administrasi pendidikan, dan penyampaian materi,
dijalankan pada komputer “stand-alone” contoh aplikasinya, PhotoStory, Visio,
SPSS, Macromedia, Flash dll
3.
Level Ketiga, pembelajaran memanfaatkan jaringan komputer dan Internet.
contohnya, distant learning, web-based interactive, quiz online dsb.
Pada kesempatan ini saya akan memberikan
contoh penggunaan 3 aplikasi perangkat lunak dari masing-masing level.
1.
Aplikasi OpenOffice.org
2.
Aplikasi PhotoStory untuk memproses gambar tidak bergerak ex. foto dll menjadi
gambar bergerak.
3.
Aplikasi QuizCreator untuk menyajikan tes/kuis secara online.
4.
Pengaruh UU ITE,
HAKI dan UU yang ada
Undang-Undang
Informasi dan Transaksi Elektronik (UUITE) mengatur berbagai perlindungan hukum
atas kegiatan yang memanfaatkan internet sebagai medianya, baik transaksi
maupun pemanfaatan informasinya. Pada UUITE ini juga diatur berbagai ancaman
hukuman bagi kejahatan melalui internet. UUITE mengakomodir kebutuhan para
pelaku bisnis di internet dan masyarakat pada umumnya guna mendapatkan
kepastian hukum, dengan diakuinya bukti elektronik dan tanda tangan digital
sebagai bukti yang sah di pengadilan.
Penyusunan
materi UUITE tidak terlepas dari dua naskah akademis yang disusun oleh dua
institusi pendidikan yakni Unpad dan UI. Tim Unpad ditunjuk oleh Departemen
Komunikasi dan Informasi sedangkan Tim UI oleh Departemen Perindustrian dan
Perdagangan. Pada penyusunannya, Tim Unpad bekerjasama dengan para pakar di ITB
yang kemudian menamai naskah akademisnya dengan RUU Pemanfaatan Teknologi
Informasi (RUU PTI). Sedangkan Tim UI menamai naskah akademisnya dengan RUU
Transaksi Elektronik
Sedangkan Hak Kekayaan Intelektual atau
yang disingkat ‘HKI’ atau akronim ‘HaKI’
adalah padanan kata yang biasa digunakan untuk Intellectual Property Rights (IPR), yakni hak yang timbul bagi
hasil olah pikir otak yang menghasilkan suatu produk atau proses yang berguna
untuk manusia.
Pada
intinya HaKI adalah hak untuk menikmati secara ekonomis hasil dari suatu
kreativitas intelektual. Objek yang diatur dalam HaKI adalah karya-karya yang
timbul atau lahir karena kemampuan intelektual manusia.
Undang-undang ini sangat erat kaitannya
bila dihubungkan dengan dunia pendidikan dimana untuk implementasi dari
tekonologi informasi dalam dunia pendidikan seringkali terbentur dengan masalah
hukum; antara lain penggunaan perangkat lunak bajakan, hal ini sering ditemui
pada lembaga-lembaga pendidikan.
5.
Contoh Kasus
Salah
satu bidang yang mendapatkan dampak yang cukup berarti dengan perkembangan
teknologi ini adalah bidang pendidikan, dimana pada dasarnya pendidikan adalah
proses komunikasi dan informasi pendidikan, dari pendidik kepada peserta didik
yang berisi informasi-informasi pendidikan, yang memiliki unsur-unsur pendidik
sebagai sumber informasi, sebagai sarana untuk menyampaikan ide, gagasan, dan
materi pendidikan serta peserta didik itu sendiri, beberapa bagian unsur ini
mendapatkan sentuhan media teknologi informasi,sehingga mencetuskan lahirnya
ide tentang e-learning. e-Learning berarti pembelajaran dengan menggunakan jasa
bantuan perangkat elektronika, khususnya perangkat komputer. Karena itu
e-learning sering disebut juga dengan on-line course. Dalam berbagai literature
e-learning tidak dapat dilepaskan dari jaringan Internet, karena media ini yang
dijadikan sarana untuk penyajian ide dan gagasan pembelajaran. Selain
e-learning terdapat beberapa pemanfaatan Teknologi Informasi / Komputer dalam
pembelajaran diantaranya :
•
Presentasi
•
Demonstrasi
•
Kelas Virtual
Blog
sekarang memang menjadi tempat bagi semua orang seperti pelajar untuk
munumpahkan semua ilmu dan aktifitas sehari-harinya. Dengan menulis di Blog
kita dapat :
•
Mengembangakan kreatifitas kalian dalam menulis. Selain itu apabila tulisan
kalian bagus maka kita akan mendapatkan komentar sebagai bentuk penghormatan
terhadap tulisan kita
•
Mempersiapkan diri kita untuk bersaing di dunia global yang menuntut kita
terjun dalam teknologi, nah apabila kita terbiasa menulis di Blog maka kita
akan terbiasa menggunakan teknologi dalam menjalani kehidupan.
Dengan
e-mail, kita bisa mengirimkan tugas yang diberikan oleh guru tanpa harus
bertatap muka langsung. Dan dengan menjelajah internet, kita akan tahu banyak
hal yang bisa di dapat melalui internet seperti mencari artikel yang berkaitan
dengan mata pelajaran di sekolah. Ini semua sangat menunjang sekali terhadap
proses belajar di sekolah
6. Hal-hal
lain yang berhubungan
Banyak
aspek dapat diajukan untuk dijadikan sebagai alasan-alasan untuk mendukung
pengembangan dan penerapan IT untuk pendidikan dalam kaitannya dengan
peningkatan kualitas pendidikan nasional Indonesia. Salah satu aspeknya ialah
kondisi geografis Indonesia dengan sekian banyaknya pulau yang terpencar-pencar
dan kontur permukaan buminya yang seringkali tidak bersahabat, biasanya
diajukan untuk menjagokan pengembangan dan penerapan IT untuk pendidikan. IT
sangat mampu dan dijagokan agar menjadi fasilitator utama untuk meratakan
pendidikan di bumi Nusantara, sebab IT yang mengandalkan kemampuan pembelajaran
jarak jauhnya tidak terpisah oleh ruang, jarak dan waktu. Demi penggapaian
daerah-daerah yang sulit tentunya diharapkan penerapan ini agar dilakukan
sesegera mungkin di Indonesia.
Tinjauan
0 comments:
Post a Comment